16 Peristiwa Besar ini Tak akan Sirna dari "Wajah" Indonesia - meneketehe -->

Iklan Semua Halaman

Advertisement

16 Peristiwa Besar ini Tak akan Sirna dari "Wajah" Indonesia - meneketehe

andini.spotlite
Sunday, August 09, 2020
Ditulis oleh:Nurfalakia,08:00 WITA

image:pinterest.com

Potret gambaran sepak terjang dinamika kehidupan indonesia baik itu pra maupun pasca proklamasi kemerdekaan banyak diwarnai pasang surut.

Dalam proses memperjuangkan bangsa
rakyat rela membayar dengan nyawa dan derai air mata tanpa pamrih demi tanah air tercinta.

Namun dibeberapa kasus juga didapati drama politik yang mengandung skenario picik,tak sedikit isu yang sampai saat ini masih diragukan keotentikannya.

Peristiwa besar dalam "ruh"  tubuh indonesia adalah peristiwa pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dan lahirnya sumpah pemuda,

Banyak peristiwa besar yang menyelimuti konstelasi kehidupan Indonesia namun kali ini meneketehe akan merangkum 16 peristiwa besar yang pernah terjadi di Indonesia, berikut ulasannya:

1.Peristiwa Rengasdengklok

Rengasdengklok merupakan sebutan  untuk sebuah nama kecamatan di kabupaten karawang, Jawa Barat.

Peristiwa Rengasdengklok tak akan pernah sirna dari memorial penting di Indonesia, sedikit mengingatkan kembali peristiwa ini merupakan peristiwa penculikan Presiden Soekarno dan wakilnya oleh kelompok pemuda ke Rengasdengklok.

Alasannya adalah kelompok muda memaksa golongan tua untuk segera mendeklarasikan proklamasi kemerdekaan setelah mendengar kabar Jepang  kalah pada 15 Agustus 1945 dari Amerika Serikat setelah dihujani bom di Nagasaki dan Hiroshima.

Namun golongan tua menolak keputusan golongan muda dengan alasan masih dalam status quo .

Sebelum penculikan terjadi, pada 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB di Lembaga Bakteriologi di Jl.Pengangsaan Timur,Jakarta golongan muda membentuk suatu rapat yang dipimpin oleh Chaerul Saleh mengancam Soekarno agar segera membacakan proklamasi Indonesia jika tidak akan terjadi pertumpahan darah, tanpa gentar sedikut pun Bung Karno tetap menolak keputusan tersebut.

Golongan pemuda lalu membentuk rapat kedua di Asrama Baperpi (Kebun binatang Cikini) ,Jalan Cikini, 71 di Jakarta  tujuannya adalah membawa Soekarno-Hatta untuk diasingkan agar tidak terhasut oleh Jepang,peristiwa penculikan ini terjadi pada dini hari pukul 03.00 WIB pada 16 Agustus 1945 dibawa ke Rengasdengklok,Karawang.

Tokoh yang terlibat dalam penculikan tersebut antara lain : Syodanco Singgih, Soekarni dan Yusuf Kunto, sore harinya Achmad Soebardjo datang dan membawa pulang kembali Soekarno-Hatta ke Jakarta dengan jaminan bahwa proklamasi akan dilaksanakan paling lambat esok hari.

2. Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret)

Supersemar merupakan lanjutan dari segmen konflik G30S/PKI ,pengaruh ormas PKI membuat suasana dalam negara semakin tidak kondusif, dan menambah daftar panjang konflik intern di Indonesia.

Agar dapat turun tangan mengontrol keadaan, Panglima komando operasi keamanan dan ketertiban (pangkopkamtib) mengutus 3 orang perwira tinggi (Brigadir Jenderal Basuki Rahmat, Brigadir Jenderal Amir Machmud dan Brigadir Jenderal M.Yusuf) agar menemui presiden Soekarno di Istana Bogor.

Mereka tiba pada malam hari, ketiganya lalu melapor bahwa situasi semakin kacau, Soeharto yang merupakan panglima mampu mengontrol situasi tersebut.

Situasi genting di Indonesia ditambah instigasi dari bawahan Soeharto mengharuskan presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk menstabilkan gelombang demonstrasi yang berlangsung pada 11 Maret 1946, surat ini lalu dikenal dengan istilah "Supersemar" (Surat Perintah Sebelas Maret).

Namun dalam beberapa literasi surat perintah ini masih diragukan keasliannya.

3.Peristiwa Cikini

Peristiwa Cikini adalah peristiwa upaya pembunuhan kepada presiden Soekarno pada 1957 pukul 20.45 WIB, di Yayasan Perguruan Cikini,No 76 .

Perguruan Cikini merupakan tempat putri (Megawati Soekarnoputri) dan putra (Guntur dan Guruh Soekarnoputra ) presiden Soekarno ,saat itu perguruan cikini mengundang presiden Soekarno agar hadir untuk memperingati ulang tahun yang ke- 15 yayasan Perguruan Cikini.

Kedatangan presiden bersama pengawalnya disambut sumringah oleh para tamu yang menghadiri pesta tersebut, mereka berbondong -bondong datang untuk melihat langsung sang proklamator.

Suasana riang yang berasal dari tawa segerombolan anak sekolah seketika berubah menjadi tangisan saat bom meledak ditengah tengah kerumunan, suasana menjadi geger mereka tunggang langgang lari menyelamatkan diri .

Beruntung presiden dapat selamat dari kejadian tersebut, diketahui jumlah orang yang tewas sebanyak 7 orang  (terdiri dari 2 wanita, 2 anak anak, 2 polisi dan satu laki laki dewasa)  dan 100 diantaranya mengalami luka luka.

4.Operasi Seroja

Perjanjian Lisboa pada 1859 antara Belanda dan portugis menjadi bukti konkrit Timor Timur menjadi pemilik sah Portugis.

Namun pada masa kolonialisme Jepang,  lalu mengambil alih Timor Timur dari portugis.

Timor Timur kemudian kembali ke tangan Portugis setelah Jepang mengaku kalah kepada sekutu yang ditandai berakhirnya perang dunia kedua.

Kabar tak mengenakkan datang dari Portugis, dimana konflik intern yaitu ketika peristiwa Revolusi bunga atau Revolusi Anyelir, sontak membuat situasi di Timor Timur mengalami kekosongan kekuasaan

Situasi ini lalu dimanfaatkan oleh beberapa kelompok untuk membentuk suatu partai.

Maka lahirlah 3 partai paling dominan yaitu FRETELIN(Frente Revolusionaria de Timor Leste Independente) yang menolak berintegrasi dengan Indonesia ,UDT(Uniao Democratica Timorense)  yang setuju berintegrasi dengan Indonesia dan APODETI (Associacao Popular Democratica Timorense) setuju berintegrasi dengan Indonesia.

Perselihan merebak diberbagai daerah perang saudara tak dapat dibendung, puncaknya saat partai Fretelin tiba tiba mengumandangkan kemerdekaan Timor Timur pada 28 November 1975 dengan nama Republica Democratica de Timor Leste.

akibat kekosongan kekuasaan partai Fretelin semakin membabi buta, pada bulan September hingga November, Fretelin melakukan pembantaian terhadap penduduk sipil dan tokoh Apodeti dari laporan badan keamanan dunia, PBB diketahui sekitar 60.000 orang tewas dalam tragedi tersebut.

Lalu pada 30 November 1975 pihak pro integrasi meminta Indonesia untuk terjun langsung memberantas kelompok radikal tersebut,dan pada 7 Desember 1975, dilansir dari CAVR menyatakan terdapat 183.000 korban tewas akibat keracunan bahan kimia oleh Indonesia.

Indonesia semakin menunjukkan taringnya dengan menginvasi wilayah tersebut, selama 24 tahun wilayah ini menjadi bagian dari Provinsi indonesia yang ke-27.

Genosida yang terjadi di Timur Leste mengundang PBB untuk ikut campur, menurut mereka Portugislah yang menjadi tuan rumah sah atas Timor Leste, bersama presiden B.J Habibi mengadakan suatu referendum memilih bergabung dengan Indonesia atau merdeka,hasilnya rakyat timor leste lebih memilih untuk merdeka.

5.Anyer Panurukan

Tokoh utama dalam peristiwa Anyer Panarukan adalah seorang Gubernur Jenderal berkebangsaan Belanda dibawah pemerintahan republik bataaf yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte asal Prancis, bernama Herman Willem Deandels.

Kedatangan Deandels ke Indonesia untuk menggantikan Gubernur Jenderal sebelumnya bernama Albertus Wiese, tugasnya adalah melindungi pulau Jawa dari serangan Inggris.

Deandels berencana membangun jalan raya pos dari Anyer ke Panurukan dengan jarak 1.000 km yang membentang dari ujung barat hingga timur pulau jawa  untuk memudahkan pengiriman barang ekspor serta sebagai benteng pertahanan dari serangan Inggris.

Rencana Deandels yang dinilai mustahil menyelesaikan jalan raya dalam satu tahun mampu dilaksakannya karena terkenal dengan julukan "si tangan besi".

Namun dibalik kesuksesannya membangun jalan raya tersebut dibayar dengan darah dan air mata yang bercucuran tiada henti dari para pekerja rodi,banyak korban yang berjatuhan ketika proses pembangunan berlangsung, diketahui terdapat sekitar 12.000 lebih korban harus tumbang.

Jika ada warga yang menolak mereka akan digantung dekat jalan raya pos, bagi yang lemah akan langsung ditembak mati.

7.Peristiwa Lubang Buaya

Lubang buaya adalah nama sumur yang berlokasi dekat Pondok Gede,Jakarta Timur,sumur ini memiliki diameter 75 cm dengan kedalaman 12 m, disebut lubang buaya karena masyarakat setempat percaya lubang ini dihuni buaya buaya putih.

Lokasi ini lalu menjadi saksi bisu kematian 7 perwira tinggi militer Indonesia yaitu Gubernur Jenderal Sutoyo Siswomiharjo,Brigadir Jenderal Donald Izacus panjaitan, Mayor Jenderal LR.Suprapto Komandan angkatan Darat Letnan Jenderal A.Yani,Mayor Jenderal M.T.Haryono,Mayor Jenderal Siswondo Parman dan Letnan satu Pierre Tandean.

Latar belakangnya adalah PKI menuduh TNI AD akan melancarkan kudeta terhadap presiden Soekarno yang saat itu sedang sakit parah.

Pada malam hari 30 September 1965 PKI mulai melancarkan aksinya dengan mendatangi masing masing 7 perwira tersebut, saat penculikan berlangsung 3 orang meninggal dalam usahanya melarikan diri, 4 diantaranya dibawa ke lokasi lubang buaya disana mereka disiksa sampai mati dan mayatnya dibuang kedalam lubang buaya.

Peristiwa pilu ini lalu diabadikan dan dikenang sebagai peristiwa G30S / PKI.

8.DI / T II

DI adalah singakatan dari Darul Islam (Rumah Islam) sedangkan TII adalah singkatan dari Tentara Islam Indonesia, organisasi ini dipelopori oleh seorang pemimpim asal Jawa Barat bernama Sekarmaji Maridjan Kartosuwiryo pertama kali dibentuk pada 7 Agustus 1949.

Tujuan gerakan ini adalah membentuk Negara Islam Indonesia (NII) yang berasaskan hukum tertinggi yaitu Al Quran dan Hadist.

Inisiatif ini bermula ketika hasil perjanjian Renville antara Indonesia dan Belanda menuai kekecewaan, DI / TII menganggap pemimpin terlalu lemah mempertahankan yuridis Indonesia.

isi dari perjanjian Renville adalah yang termasuk dalam wilayah RI meliputi Jawa Tengah,Yogyakarta dan Sumatera, Jawa Barat yang merupakan tanah kelahiran S.M Kartosuwiryo menolak mentah mentah isi perjanjian tersebut.

bersama laskar Hizbullah/Sabilillah dan Bambu Runcing (disebut TII),melawan kaum kolonial Belanda.
Lalu pada 19 Desember 1948 Belanda kembali melancarkan Agresi Militer  kedua yang disebut operasi burung gagak dengan membombardir kota Yogyakarta.

peristiwa tersebut memaksa divisi Siliwangi kembali berhijrah ke Jawa Barat,  pemimpin DI / T II awalnya menyambut mereka dengan hangat namun DI /TII kembali kecewa saat permintaannya ditolak oleh pasukan siliwangi untuk bekerja sama melawan tentara Belanda yang menimbulkan perang segitiga pertama di Indonesia.

S.M Kartosuwiryo di eksekusi pada 5 September 1962 oleh Presiden Soekarno atas dugaan keterlibatannya dalam upaya pembunuhan kepada Presiden RI Soekorno pada 30 November 1957pada peristiwa Cikini.

DI / TII tersebar di beberapa daerah seperti pemberontakan DI / TII di Kalimantan oleh Ibnu Hadjar , pemberontakan DI / TII di Jawa Tengah oleh Amir Fatah, pemberontakan DI / TIi di Acah oleh Daud Beureuh dan pemberontakan DI / TII di Sulawesi Selatan oleh Kahar Muzakkar.

Lunturnya pengaruh DI/TII disebabkan satu persatu pemuka DI / TII di eksekusi mati serta banyaknya ormas ormas yang menentang DI / TII karena dinilai terlalu radikal.

9.Peristiwa Tanjung Morawa

Awal kejatuhan kabinet Wilopo (dari partai PNI) bermula dari keputusan KMB (konferensi Meja Bundar),dalam isinya syarat agar Indonesia dapat merdeka adalah menyerahkan kembali lahan seluas 255.000 hektar yaitu tanah Deli Planters Vereenging (DPV).

Atas perintah langsung kabinet Wilopo diwakili oleh Menteri dalam negeri Muhammad Roem memerintahkan kepada Gubernur Sumatera Timur untuk mengosongkan lahan di desa perdamaian ,Tanjung Morawa,Sumatera Timur (sekarang: kab.Deli Serdang Sumatera Utara).

Wilayah tersebut dihuni oleh pribumi dan imigran keturunan Tionghoa awalnya mereka setuju untuk meninggalkan lahan tersebut sampai akhirnya konflik baru muncul oleh kehadiran provokator yang menolak kebijakan tersebut.

Para Provokator ini terdiri dari BTI (Barisan Tani Indonesia), PKI,Serekat Tani Indonesia memaksa pihak pemerintah melibatkan brimob ,kemarahan rakyat yang tak dapat dibendung akhirnya menewaskan 6 orang .

Pasca peristiwa tersebut kabinet Wilopo menyerahkan kembali mandatnya kepada presiden Soekarno pada 3 Juni 1953 setelah mendapat mosi tidak percaya dari kaum tani.

10.Agresi Militer I Belanda

Bermula dari aksi terjun payung bernama Mayor Greenhalg yang mendirikan sebuah markas besar di Lapangan Udara Kemayoran,Jakarta pada 14 September 1945.

15 hari kemudian sebuah kapal Cumberland singgah di Tanjung Priok Jakarta yang ditumpangi oleh pasukan AFNEI dipimpin oleh Sir Phillip Christison.

Afnei merupakan bagian dari SEAC  yaitu komando Asia Tenggara untuk Indonesia khususnya di wilayah Jawa dan Sumatera yang tugasnya adalah memulangkan tentara Jepang,membebaskan tawanan sekutu, mengadili penjahat perang.

Awalnya indonesia menyambut hangat kedatangan mereka sampai akhirnya kehadiran NICA (Netherlands Indies Civil Administration ) mendadak penduduk mengecam dan memusuhi AFNEI.

Kedatangan NiCA lalu menyulut insiden ,petempuran kecil terjadi dimana mana dan semakin menjadi liar,perobekan bendera di Hotel Yamato menjadi saksi perang kembali ditabuh, saat itu Mr.E.V.C Ploegman pada 18 September 1945 mengibarkan bendera Belanda atas peristiwa ini pertengkaran pun tak dapat dihindari.

Banykanya perang terjadi memaksa pihak indonesia untuk menandatangani sebuah perjanjian di Linggarjati,Kecamatan Cilimus,Kabupaten Kuningan,Jawa Barat.

Namun pasca ratifikasi perjanjian tersebut pada 25 Maret 1947 traktat berjalan alot, pihak Belanda menuduh Indonesia menyimpang dari aturan sering melancarkan perang gerilya ,memusnahkan depot persenjataan belanda, serta menerobos garis demarkasi,

Adapun pihak Indonesia menuduh Belanda gencar melakukan plebisit di wilayah teritorial R.I ,melakukan pemalsuan uang besar besaran, mendirikan negara boneka hingga praktek memecah belah kubu.

Perselisihan antara Belanda dan Indonesia semakin mencekam puncaknya ketika Belanda melancarkan aksi agresi militer pertama bernama operasi produk yang menyerang Indonesia yaitu daerah Pulau Jawa dan Sumatera.

Perang ini mulai mereda pada saat kedua belah pihak setuju untuk menandatangani sebuah perjanjian diatas kapal USS Renville milik AS.

11.Agresi Militer II Belanda

Seperti halnya perjanjian Linggarjati, perseteruan Belanda dan Indonesia tak kunjung menemukan titik temu, Indonesia  yang merasa semakin dirugikan melakukan aksi gerilya oleh gerakan DI / TII di berbagai daerah.

Belanda saat itu dipimpin oleh Jenderal Simon Spoor berniat merebut landasan udara Magoewo (sekarang Bandara Adisucipto) di Yogyakarta ,alasannya adalah tempat ini menjadi tempat lalu lintas diplomat asing.

Pada Pukul 00:00 hari Minggu tanggal 19 Desember 1948 Belanda kembali melancarkan agresi militer untuk kedua kalinya yang diberi nama operasi burung gagak / Doorstood Naar Djogja / operatie kraai.

Belanda yang dipersenjatai perlengkapan modern menurunkan 1 pesawat Lockhead L-12, 6 pesawat tempur Harvard, 4 pesawat pengebom Mitchell B-25, 2 pesawat Mustang P-51 , 16 Pesawat angkut Dakota C-47 ,4 pesawat pengintai Pivercub, 10 pesawat pemburu Splitfire, 5 pengebom B-25, 4 pesawat Auster, 3 pesawat angkut Catalina dilengkapi pasukan khusus payung baret merah dan komando baret hijau.

Langit di Yogyakarta seketika berubah menjadi hitam, hanya dalam hitungan jam wilayah tersebut dapat dikuasai oleh pasukan Belanda

lalu secara impresif indonesia bangkit dipimpin oleh Panglima besar Jenderal Soedirman membakar semangat pejuang Indonesia merebut kembali ibu kota Indonesia (saat itu Yogyakarta),melalui serangan umum 1 Maret 1949.

akibat pertempuran ini,Belanda kewalahan akhirnya bersedia mengadakan perjanjian gencatan senjata melalui perjanjian Roem Royen dan KMB.

12. Tritura

Tritura terjadi pada masa demokrasi terpimpin atau era orde lama yang dipimpin oleh Presiden Soekarno pasca transisi Demokrasi Liberal pada masa tersebut pengaruh PKI semakin merajalela apalagi setelah presiden Soekarno membentuk Partai Nasakom (Nasionalisme,agama dan komunisme), masalah kedua adalah kabinet dwikora atau kabinet 100 menteri yang dinilai mengandung unsur nepotisme dan terakhir adalah saat presiden Soekarno mencetak rupiah menyebabkan inflasi sebesar 600%  demi memperlancar proyek mercusuarnya .
Fenomena pelik tersebut membuat para mahasiswa menyerukan demo kepada kinerja pemerintah,kemudian menuntut 3 perkara yaitu:
  • menuntut pembubaran PKI dan ormas ormasnya
  • mengadakan Instaurasi Kabinet Dwikora 
  • menuntut harga BBM dan harga pangan diturunkan.
3 tuntutan ini kemudian dikenal sebagai "Tritura" atau tiga tuntutan rakyat, aksi ini dipelopori oleh para mahasiswa yang tergabung dalam kesatuan yang terdiri dari KAMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), KAPI ( Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia), KAPPI (kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia ), KABI (Kesatuan Aksi Buruh Indonesia ),KASI (Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia),KAWI (Kesatuan Wanita Indonesia),KAGI ( Kesatuan Aksi Guru Indonesia) dan didukung oleh TNI.

13.Tragedi Trisakti 

Kata trisakti berasal dari nama sebuah Universitas di Jakarta,para mahasiswa trisakti bargabung untuk menuntut terciptanya reformasi .

Pengangkatan kembali Soeharto yang ke- 7 kalinya oleh SU MPR 10 Maret 1998 menyulut amarah mahasiswa trisakti, mereka terjun ke alun alun kota untuk melakukan demonstrasi besar besaran,

Demonstrasi ini timbul atas dasar aspirasi mereka yang terkungkung,  pada masa pemerintahan Soeharto banyak korupsi merajalela,Kolusi, Nepotisme hingga krisis moneter yang semakin menyengsarakan rakyat Indonesia.

Pada 12 Mei 1998 mahasiswa melakukan aksi long march menuju gedung MPR ,dalam perjalanannya menuju MPR para mahasiswa dikagetkan oleh suara riuh tembakan peluru tajam yang datang dari segala arah  menghujani  mereka ditengah kerumunan massal.

Alhasil  peluru 5.56 mm tertancap di tubuh seorang mahasiswa bernama Heri Hertanto setelah dilakukan visum, selang beberapa menit korban kedua muncul, ketiga dan ke empat,  mereka adalah Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan dan Hendriawan Sie.

Tragedi tersebut semakin memicu gelombang kemarahan mahasiswa ,akhirnya pada 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mangkat dari jabatannya yang menandai berakhirnya aksi demo masif dan lahirnya era reformasi 1998.

14. Operasi Trikora

Tujuan dilaksanakannya operasi trikora adalah untuk memasukkan Irian Barat kedalam yuridiksi Indonesia,dalam isi perjanjian KMB berjanji Irian Barat akan dibahas setahun kemudian menjadi wacana yang simpang siur.

Penemuan emas oleh Belanda di dekat laut Arafuru menjadi babak baru pertikaian Indonesia dan Belanda pasca agresi militer II kemarin.

Indonesia tahu betul berhadapan dengan siapa, untuk itu presiden Soekarno membentuk operasi Mandala yang dipimpin Jenderal Soeharto sebagai panglima besar sebagai pendukung jalannya operasi trikora,disamping itu Presiden Soekarno juga menggandeng Uni Soviet yang saat itu dipimpin oleh Nikita Khurshchev bersedia membantu Indonesia.

Bantuan Uni Soviet kepada Indonesia antara lain kapal meriam, helikopter,1 kapal penjelajah, pesawat pengebom, 20 kapal rudal, kapal torpedo, kendaraan berlapis baja, 18 kapal patroli dan 14 kapal perusak.

Tak seperti pertarungan sebelumnya yang dilakukan melalui perang gerilya ,Belanda digempur habis habisan oleh Indonesia tidak dapat lagi melawan akhirnya mengaku kalah ,kapitulasi tersebut  dikukuhkan dalam perjanjian Newyork pada 1962 yang dimediasi oleh Amerika Serikat.

15.Operasi Dwikora 

Berawal dari rencana Malaysia yang ingin mempersatukan tanah Malaya, Brunei, Sabah, Singapura dan serawak diwujudkan setelah menandatangani naskah di London,Inggris pada 9 Juli 1963.

Perjanjian ini ditentang keras oleh presiden Soekarno, beliau berpendapat Inggris yang notabene negara penjajah akan semakin melebarkan sayapnya hingga kepelosok tanah air dan menganggap Malaysia sebagai "negara boneka" britania.

Kekhawatiran ini berimbas pada pembentukan Maphilindo yang tujuan utamanya adalah mencegah pembentukan Federasi Malaysia

Presiden Soekarno semakin murka setelah Tunku Abdul Rahmat dari pihak Malaysia melanggar kesepakatan Maphilindo dengan memproklamasikan berdirinya negara federasi pada 16 September 1963.

Puncaknya 17 September 1963, di Kuala Lumpur, terjadi demonstrasi immens, rakyat Malaysia mendatangani kantor kedutaan RI di Malaysia, mereka merobek,  menginjak serta membakar foto Presiden Soekarno beserta lambang negara Republik Indonesia.

Kemarahan Soekarno kemudian dituangkan dalam pidatonya bergema "Ganyang Malaysia " pada 3 Mei 1964 presiden mengeluarkan mandat untuk menjalankan dwikora (dwi komando rakyat) yang misinya adalah membantu Sabah,Serawak , Singapura dan Borneo mengusir Malaysia.

16.Tragedi Westerling di Sulawesi Selatan (1946-1947)

Tragedi westerling berlangsung pada bulan Desember 1946 hingga Februari 1947,pasukan khusus bernama DST (Depot Speciale Troepen) yang dipimpin oleh Raymond Pierre Paul Westerling membantai ribuan rakyat Sulawesi Selatan.

Belanda yang sejak dulu bercita cita menguasai Indonesia kembali menjajah Indonesia setelah Jepang menyerah kalah kepada sekutu pada perang dunia kedua.

Tujuan Belanda ke Sulawesi selatan adalah untuk menumpas kaum rebel / pemberontak yang dituding sebagai lanjutan dari kelompok radikal Kahar Muzakkar dan kelompok yang ditengarai bergabung dengan Woltermonginsidi .

Pasukan DST lalu mengumpulkan orang dewasa pria dan wanita lalu menyuruh mereka menggali tanah itu, satu persatu korban berjatuhan oleh peluru tajam yang tiba tiba menghantam kepala mereka dari arah belakang.

Tak berhenti sampai disitu sebelum ditembak mati mereka terlebih dahulu dipaksa ,mengaku sebagai anggota teroris,disiksa ,rumah mereka dibakar,dihajar sebelum akhirnya di tembak mati.

Mereka pertama kali tiba di Makassar pada 5 Desember 1946,  lalu memasuki kampung Batua, Borong,  Patunuang, Parang, Baray hingga Galung Lombok,total korban tewas dalam tragedi pembantaian westerling diperkiran mencapai 40.000 jiwa.

Sumber
https://www.wikipedia.org/
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2020/03/11/070000569/mengingat-pembantaian-westerling-yang-dilakukan-belanda-73-tahun-lalu