Ditulis oleh:Nurfalakia,01:00 WITA
Anda pasti sudah pernah mendengar istilah saham, menurut anda saham itu apa? terus apa perbedaan trader dan investor?
Katanya trader kok bedain investor dan trader masih bingung ? jika belum paham dengan seluk beluk saham sebaiknya jangan coba coba untuk terjun ke dunia wall street.
Ini disebabkan dunia investasi sangat berisiko kesalahan dalam mengambil keputusan bisa sangat berakibat fatal,modal yang ditanam bisa lenyap hanya dalam satu kedipan mata.
Dalam dunia Wall street, para trader dan investor akan sering berjumpa dengan istilah bullish, bearish, capital gain, capital loss, lot,margin trading,pasar modal dan pasar uang .
Selain itu hal lain yang perlu diperhatikan bagi investor adalah mengetahui varian dalam memandang horison investasi ditilik dari profil risiko apakah konservatif, moderat ataukah agresif.
Pada masa pandemi saat ini tidak salah jika banyak orang takut untuk berinvestasi mengingat pemutusan kerja dimana mana ,namun jika dipikir lebih dalam lagi ketika keadaan mulai normal dan memasuki masa recovery dana investasi bisa meroket .
Dekade 1920 an adalah masa dimana perkonomian Amerika Serikat babak belur akibat resesi hebat yang disebut peristiwa The Great Depression,namun di masa ini juga lahir sosok seperti Jesse Livermore,John Neff dan John Templeton ,mereka membuktikan jika resesi tidak dapat menghalangi mereka menempuh sukses bahkan dengan strategi yang jitu perekonomian yang "ambyar" justru menjadi kesempatan baik meningkatkan keuntungan.
Para investor master tersebut membagikan ilmu mereka melalui strategi mereka masing masing bahkan dalam kondisi genting sekalipun,berikut meneketehe akan merangkum ringkasan penting gaya mereka dalam berinvestasi, berikut usalannya:
1. Benjamin Graham
Benjamin Graham atau yang akrap disapa Ben Graham merupakan tokoh legend di dunia investasi,karena kepiawainnya dalam berinvestasi beliau lalu dijuluki sebagai Father of Security Analysis.
Beliau adalah seorang dosen dibidang finansial, seorang investor, trader profesional dan pemilik saham GEICO (Government Employess Insurance Company).
Sosoknya juga menjadi ladang inspirasi bagi lahirnya investor hebat lainnya sebut saja Warrent Buffet, John Neff, Mario Gabelli, Michael Price, John Bogle, Irving Khan,William Ruane.
Menurutnya,dalam berinvestasi tak perlu takut dengan fluktuasi harga saham kerena dalam jangka pendek berfungsi sebagai voting machine dan dalam jangka panjang saham berfungsi sebagai weighing machine.
Lahir di kota Grossbaum,London,Inggris pada 8 Mei 1894, beliau merupakan anak dari seorang importir,keadaan yang tidak kondusif saat itu memaksa Graham dan keluarganya berpindah ke tempat lain, disana Graham melanjutkan pendidikannya di Universitas Colombia, Amerika Serikat.
Setelah lulus pada usia 20 an mulai mendirikan usaha bernama Graham-Newman Partership,krisis yang yang terjadi pada 1929 hampir membuat Graham bangkrut total sampai akhirnya dapat bangkit kembali akibat kerja kerasnya.
Teknik Benjamin Graham dalam memilih saham antara lain :
2.John Templeton
Memiliki nama asli Sir John Marks Templeton, tempat kelahiran di Winchester Tennessee,Amerika Serikat,lahir pada 29 November 1912 ,beliau adalah seorang investor ulung, banker, manajer keuangan dan filantropis.
Menginjak usia 20 an John muda sering bermain poker demi membiayai kuliahnya, kepiawaiannya semakin terasah tatkala poker menjadi lumbung hidupnya, ini terbukti seringnya John memenangkan permainan tersebut
Setelah lulus pada 1936,ia lalu bekerja pertama kali untuk Fenner dan Beane ,berkat dana yang diperoleh dari hasil pinjaman dari sang paman dan bos, John Templeton berhasil mendirikan sebuah firma bersama rekannya yang diberi nama "Dobbrow dan Vance".
Pada tahun 1939 John kembali menuai prestasi saat membeli saham dibawah 1 dolar dari Bursa Efek Amerika secara mendadak memiliki sebagian kekayaan dari total 60 perusahaan dan di tahun 1992 John Templeton menjual saham kepada Franklin Group sebesar 53,5 juta dolar.
Kesuksesan John Templeton tidak datang begitu saja, kesuksesan John lahir dari hasil keringat dan kerja keras tiada henti, keinginan yang kuat, mental baja, pantang menyerah serta keinginan untuk tidak pernah berhenti belajar.
Kisah sukses John Templeton banyak diilhami oleh pengalaman hidupnya, kala itu ayahnya terpaksa melelang pertanian yang juga merupakan aset terpenting yang dimiliki John bersama keluarganya, pelelangan lalu berakhir dengan hasil penjualan yang sangat murah, hanya karena sekali gagal panen mengakibatkan nilainya turun dari sini John memetik sebuah pelajaran berharga.
Berikut adalah kriteria John Templeton sebelum memilih saham:
3.Thomas Rowe Price,Jr
4.John Neff
Strategi yang diterapakan oleh John Neff dalam berinvestasi adalah dengan metode Contrarian dan strategi value investing.
Value investing merupakan suatu strategi investasi sebagai jalan pembuka untuk menemukan saham dengan harga yang murah dari harga wajarnya, murah disini bukan berarti murahan dilihat dari PER, Price to Earning Ratio.
Teknik kontrarian dilakukan dengan cara melawan arus pasar, membeli lalu menghimpun saham saham atau aset yang justru memiliki kinerja yang buruk, bukan tanpa alasan teknik ini digunakan sebagai langkah strategis bahwa pasar tidak selamanya turun ada dimana kondisi pasar akan menemui kondisi normalnya / bullish.
John Neff sangat menyarankan untuk melakukan teknik kontrarian,investor harus intens mendapatkan berita dan informasi terkini setiap saat, ini adalah syarat mutlak agar metode ini tidak berujung pincang.
Berikut adalah kriteria John Neff sebelum memilih saham :
5.Jesse Livermore
Di usia masih belia,ia berhasil mengantongi uang sebesar 1.000 $,disana kemampuananya semakin terasah, pundi pundi uang terus masuk dalam kantong Jesse meskipun dalam beberapa kasus mengalami kekalahan lantas tak menghalangi niatnya untuk terus berusaha.
Julukan yang disematkan pada investor ulung ini adalah "The Great Bear of Wall Street".
Teknik yang diterapkan Jesse dalan berinvestasi adalah dengan menggunakan teknik pyramiding,teknik analisa berjangka ,formasi pola harga dan analisa trend harga.
Berikut adalah strategi Jesse Livermore dalam berinvestasi, antara lain yaitu:
6.Carl Icahn
Senjata ampuh yang dimiliki salah satu investor terkaya di dunia ini adalah beliau dikenal sebagai negosiator ulung daam proses transaksi ,strateginya adalah menarget saham dibawah harga normal (undervaluated), meskipun dalam manifestasinya sering menemui pro dan kontra, ini dikarenakan Icahn akan melakukan segala cara agar keinginannya dapat terwujud ,termasuk memecat para CEO.
Strateginya adalah mengambil alih mandat perusahaan lalu menjualnya,namun terlebih dahulu membagi perusahaan menjadi beberapa bagian.
Memiliki nama asli Carl Celian Icahn, lahir pada 16 Februari 1936 dan dibesarkan di Far Rockway,Queens ,New York,Amerika Serikat, pernah berkuliah di Universitas Princeton dan Universitas New York namun terpaksa berhenti karena di DO, pertama kali berkecimpung di dunia wall street pada 1961,memasuki tahun 1968 mulai mendirikan perusahaan asuransi bernama Ichan & Co.
Bisninya semakin melambung kala Ichan memperoleh keuntungan besar dengan cara mengambil alih perusahaan,saham yang berhasil di boyong antara lain, Texaco, Achor Hocking, Block buster Video,Trans World Airways,Revlon, RJR Nabisco, Time Warner, dan Pt.Freefort Me Moran Field.
7.Warren Buffet
Siapa yang tak kenal dengan Warren Buffet, bagi para investor dan trader nama ini pasti tak asing lagi, sepak terjangnya dalam berinvestasi banyak di ilhami dan menjadi kontributor terbesar dalam dunia wall street.
Warren Buffet dilahirkan di Ohama, Nebraska, AS pada 30 Agustus 1930, Buffet merupakan murid teladan dari Benjamin Graham, disana beliau belajar dari seorang dosen sekaligus mentor terbaik untuk berinvestasi.
Kecintaan pemilik atau CEO Berkshire Hathaway ini pada dunia investasi dimulai saat beliau memasuki usia 11 tahun wajar jika sosok beliau menjadi inspirasi dan berhasil masuk dalam daftar nama orang paling berpengaruh di dunia.
Berikut adalah Strategi Buffet dalam berinvestasi antara lain:
https://www.google.com/amp/s/parahita.wordpress.com/2014/10/08/thomas-rowe-price-jr-the-icon-of-growth-investing/amp/
https://trading-education.com/101-inspirational-trading-quotes-and-what-they-mean
image:trading-education.com
Katanya trader kok bedain investor dan trader masih bingung ? jika belum paham dengan seluk beluk saham sebaiknya jangan coba coba untuk terjun ke dunia wall street.
Ini disebabkan dunia investasi sangat berisiko kesalahan dalam mengambil keputusan bisa sangat berakibat fatal,modal yang ditanam bisa lenyap hanya dalam satu kedipan mata.
Dalam dunia Wall street, para trader dan investor akan sering berjumpa dengan istilah bullish, bearish, capital gain, capital loss, lot,margin trading,pasar modal dan pasar uang .
Selain itu hal lain yang perlu diperhatikan bagi investor adalah mengetahui varian dalam memandang horison investasi ditilik dari profil risiko apakah konservatif, moderat ataukah agresif.
Pada masa pandemi saat ini tidak salah jika banyak orang takut untuk berinvestasi mengingat pemutusan kerja dimana mana ,namun jika dipikir lebih dalam lagi ketika keadaan mulai normal dan memasuki masa recovery dana investasi bisa meroket .
Dekade 1920 an adalah masa dimana perkonomian Amerika Serikat babak belur akibat resesi hebat yang disebut peristiwa The Great Depression,namun di masa ini juga lahir sosok seperti Jesse Livermore,John Neff dan John Templeton ,mereka membuktikan jika resesi tidak dapat menghalangi mereka menempuh sukses bahkan dengan strategi yang jitu perekonomian yang "ambyar" justru menjadi kesempatan baik meningkatkan keuntungan.
Para investor master tersebut membagikan ilmu mereka melalui strategi mereka masing masing bahkan dalam kondisi genting sekalipun,berikut meneketehe akan merangkum ringkasan penting gaya mereka dalam berinvestasi, berikut usalannya:
1. Benjamin Graham
image:trading-education.com
Benjamin Graham atau yang akrap disapa Ben Graham merupakan tokoh legend di dunia investasi,karena kepiawainnya dalam berinvestasi beliau lalu dijuluki sebagai Father of Security Analysis.
Beliau adalah seorang dosen dibidang finansial, seorang investor, trader profesional dan pemilik saham GEICO (Government Employess Insurance Company).
Sosoknya juga menjadi ladang inspirasi bagi lahirnya investor hebat lainnya sebut saja Warrent Buffet, John Neff, Mario Gabelli, Michael Price, John Bogle, Irving Khan,William Ruane.
Menurutnya,dalam berinvestasi tak perlu takut dengan fluktuasi harga saham kerena dalam jangka pendek berfungsi sebagai voting machine dan dalam jangka panjang saham berfungsi sebagai weighing machine.
Lahir di kota Grossbaum,London,Inggris pada 8 Mei 1894, beliau merupakan anak dari seorang importir,keadaan yang tidak kondusif saat itu memaksa Graham dan keluarganya berpindah ke tempat lain, disana Graham melanjutkan pendidikannya di Universitas Colombia, Amerika Serikat.
Setelah lulus pada usia 20 an mulai mendirikan usaha bernama Graham-Newman Partership,krisis yang yang terjadi pada 1929 hampir membuat Graham bangkrut total sampai akhirnya dapat bangkit kembali akibat kerja kerasnya.
Teknik Benjamin Graham dalam memilih saham antara lain :
- Berinvestasi pada perusahaan dengan revenue pertumbuhan min 50 $.
- Tidak berfokus pada saham teknologi
- Annueal EPS (Earning Per Share) Growth (5 tahun)> 3%
- Current Ratio>2
- Price to Earning Ratio/PER <1.5 x
- Price to Book Value /PBV <1.5x
- Positive annual earning for 5 year
- Book Value Positif
- P/BV ratio X P/E kurang dari atau sama dengan 22
- D/E Ratio < atau sama dengan 100%
- EPS jangka panjang (10 tahun kebelakang) lebih dari atau sama dengan 30%
- Utang jangka panjang lebih dari atau sama dengan Net Current Assets
- Margin of Safety sebesar 50%
- lebih memilih saham konservatif
- Nilai intrinsik : (EPS X (8.5 +2.g) = EPS X (8.5 +2.g) X 4.4
2.John Templeton
image:trading-education.com
Menginjak usia 20 an John muda sering bermain poker demi membiayai kuliahnya, kepiawaiannya semakin terasah tatkala poker menjadi lumbung hidupnya, ini terbukti seringnya John memenangkan permainan tersebut
Setelah lulus pada 1936,ia lalu bekerja pertama kali untuk Fenner dan Beane ,berkat dana yang diperoleh dari hasil pinjaman dari sang paman dan bos, John Templeton berhasil mendirikan sebuah firma bersama rekannya yang diberi nama "Dobbrow dan Vance".
Pada tahun 1939 John kembali menuai prestasi saat membeli saham dibawah 1 dolar dari Bursa Efek Amerika secara mendadak memiliki sebagian kekayaan dari total 60 perusahaan dan di tahun 1992 John Templeton menjual saham kepada Franklin Group sebesar 53,5 juta dolar.
Kesuksesan John Templeton tidak datang begitu saja, kesuksesan John lahir dari hasil keringat dan kerja keras tiada henti, keinginan yang kuat, mental baja, pantang menyerah serta keinginan untuk tidak pernah berhenti belajar.
Kisah sukses John Templeton banyak diilhami oleh pengalaman hidupnya, kala itu ayahnya terpaksa melelang pertanian yang juga merupakan aset terpenting yang dimiliki John bersama keluarganya, pelelangan lalu berakhir dengan hasil penjualan yang sangat murah, hanya karena sekali gagal panen mengakibatkan nilainya turun dari sini John memetik sebuah pelajaran berharga.
Berikut adalah kriteria John Templeton sebelum memilih saham:
- Rasio P/E
- Margin laba operasi atau penjualan
- Rasio likuiditas
- Tingkat pertumbuhan
- Rasio P/B
- memiliki daya saing tinggi.
Adapun Tips sukses yang dianut dari John Templeton yaitu:
- menerapkan value investment
- sering menyisihkan uang
- memiliki jaringan pertemanan yang luas
- komunikatif
- mengambil risiko dengan perhitungan yang matang
- Jangan mengikuti banyak orang
Trik yang dilakukan John Templeton adalah "menunggu" semakin banyak orang yang terlibat untuk memperoleh saham akan semakin mahal harga saham tersebut, templeton akan menunggu hingga orang orang tersebut sudah tidak berminat lagi.
- John Templeton akan membeli saham ketika orang berbondong bondong menjual sahamnya dan menjual saham ketika orang berbondong bondong membeli saham.
- melakukan diversifikasi,diversifikasi merujuk pada perluasan wilayah,perluasan keuntungan dengan membagi aset pada suatu instrumen investasi, menurut beliau para investor setidaknya memiliki 10 saham.
- selalu berpikir positif
- menjalankan teknik analisa fundamental
3.Thomas Rowe Price,Jr
Fokus utama dalam memilih saham menurut Thomas Rowe Price adalah dengan melihat kondisi perusahaan yang memiliki prospektif laba dan deviden yang dapat tumbuh melebihi inflasi yang dikenal dengan istilah Growth Investing.
Berbeda dengan Ben Graham yang lebih berfokus pada value investing yaitu lebih menitiberatkan pada harga wajar saham (valuasi) , sebaliknya Price tidak terlalu memperdulikan dengan harga saham yang tinggi ini disebabkan di kemudian hari dapat menjualnya dengan harga yang lebih tinggi lagi.
Strategi Growth Investing diperuntukkan bagi orang orang yang memiliki keberanian ,ini dikarenakan strategi tersebut dinilai terlalu berisiko hasil dari keputusan bisa sangat merugikan atau justru sangat menguntungkan.
Indikator penentu potensi suatu perusahaan dapat dilihat dari kekuatan merk,memliki daya saing tinggi serta loyalitas dari pelanggang.
Terlahir dengan nama Thomas Rowe Price,Jr ,lahir pada 16 Maret 1898 di Glyden, Maryland, Amerika serikat ,meninggal pada 20 Oktober 1983 saat berusia 85 tahun di Baltimore,AS,beliau adalah investor dunia yang pertama kali memperkenalkan strategi Growth investing.
Berikut ini adalah kriteria dari Thomas Rowe Price sebelum memilih saham antara lain:
- Manajemen yang memiliki reputasi yang baik
- mampu bersaing
- utang rendah
- pemimpin memiliki relasi yang baik dengan karyawan
- neraca pembayaran lancar dan bersih
- Return on total invested capital (ROIC) dan ROE yang tinggi
- pertumbuhan laba, penjualan dan deviden yang konsistens.
4.John Neff
Strategi yang diterapakan oleh John Neff dalam berinvestasi adalah dengan metode Contrarian dan strategi value investing.
Value investing merupakan suatu strategi investasi sebagai jalan pembuka untuk menemukan saham dengan harga yang murah dari harga wajarnya, murah disini bukan berarti murahan dilihat dari PER, Price to Earning Ratio.
Teknik kontrarian dilakukan dengan cara melawan arus pasar, membeli lalu menghimpun saham saham atau aset yang justru memiliki kinerja yang buruk, bukan tanpa alasan teknik ini digunakan sebagai langkah strategis bahwa pasar tidak selamanya turun ada dimana kondisi pasar akan menemui kondisi normalnya / bullish.
John Neff sangat menyarankan untuk melakukan teknik kontrarian,investor harus intens mendapatkan berita dan informasi terkini setiap saat, ini adalah syarat mutlak agar metode ini tidak berujung pincang.
Berikut adalah kriteria John Neff sebelum memilih saham :
- Pertumbuhan EPS stabil berkisar 7% - 20% per tahun
- memiliki perusahaan yang memiliki teknologi rendah serta bisnis dengan model yang sederhana
- FCF (Free Cash Flow) Positif
- ROE (Return on Equity) nya tinggi.
- deviden tinggi berkisar antara 4% - 5% .
- prospek pendapatan yang cerah
- PER rendah secara kontinyu.
5.Jesse Livermore
image:trading-education.com
Jesse Livermore atau Jesse Lauriston Livermore berhasil membuktikan bahwa menjadi seorang trader hebat itu tidak harus berasal dari kaum intelektual atau cindekiawan yang memiliki reputasi baik dengan titel master
Jesse terlahir dari keluarga yang kurang mampu,lahir pada 26 Juli 1877 di Shrewsburry,Massachusetts,Amerika Serikat,ayahnya hanya berprofesi sebagai petani bahkan Jesse hanya mengeyam pendidikan sampai sekolah dasar.
Jesse terlahir dari keluarga yang kurang mampu,lahir pada 26 Juli 1877 di Shrewsburry,Massachusetts,Amerika Serikat,ayahnya hanya berprofesi sebagai petani bahkan Jesse hanya mengeyam pendidikan sampai sekolah dasar.
Semua bermula saat sang ayah membujuk Jesse bekerja sebagai seorang penggarap tani demi menyambung hidup, namun tawaran tersebut ditolak oleh Jesse,lalu kabur meninggalkan rumah, dalam pelariannya ia mulai terlibat dunia wall street saat pertama kali bekerja pada perusahaan broker Paine Webber di Boston, AS saat menginjak usia 14 tahun.
Julukan yang disematkan pada investor ulung ini adalah "The Great Bear of Wall Street".
Teknik yang diterapkan Jesse dalan berinvestasi adalah dengan menggunakan teknik pyramiding,teknik analisa berjangka ,formasi pola harga dan analisa trend harga.
Berikut adalah strategi Jesse Livermore dalam berinvestasi, antara lain yaitu:
- Tradinglah saat trend, saat pasar menguat maka belilah dan kala pasar melemah maka jual lah.
- Jangan sekali kali melakukan trading saat tak ada peluang sama sekali.
- Tunggu saat pasar memberikan konfirmasi lalu masuk / keluar
- Jangan berani berspekulasi tanpa terlebih dahulu tahu seluk beluk kondisi pasar.
- Fokus pada trading saham yang leading
- lebih baik saat melakukan trading menggunakan pivotal point
- Jangan melakukan Average Down saat rugi.
6.Carl Icahn
Senjata ampuh yang dimiliki salah satu investor terkaya di dunia ini adalah beliau dikenal sebagai negosiator ulung daam proses transaksi ,strateginya adalah menarget saham dibawah harga normal (undervaluated), meskipun dalam manifestasinya sering menemui pro dan kontra, ini dikarenakan Icahn akan melakukan segala cara agar keinginannya dapat terwujud ,termasuk memecat para CEO.
Strateginya adalah mengambil alih mandat perusahaan lalu menjualnya,namun terlebih dahulu membagi perusahaan menjadi beberapa bagian.
Memiliki nama asli Carl Celian Icahn, lahir pada 16 Februari 1936 dan dibesarkan di Far Rockway,Queens ,New York,Amerika Serikat, pernah berkuliah di Universitas Princeton dan Universitas New York namun terpaksa berhenti karena di DO, pertama kali berkecimpung di dunia wall street pada 1961,memasuki tahun 1968 mulai mendirikan perusahaan asuransi bernama Ichan & Co.
Bisninya semakin melambung kala Ichan memperoleh keuntungan besar dengan cara mengambil alih perusahaan,saham yang berhasil di boyong antara lain, Texaco, Achor Hocking, Block buster Video,Trans World Airways,Revlon, RJR Nabisco, Time Warner, dan Pt.Freefort Me Moran Field.
7.Warren Buffet
image:trading-education.com
Warren Buffet dilahirkan di Ohama, Nebraska, AS pada 30 Agustus 1930, Buffet merupakan murid teladan dari Benjamin Graham, disana beliau belajar dari seorang dosen sekaligus mentor terbaik untuk berinvestasi.
Kecintaan pemilik atau CEO Berkshire Hathaway ini pada dunia investasi dimulai saat beliau memasuki usia 11 tahun wajar jika sosok beliau menjadi inspirasi dan berhasil masuk dalam daftar nama orang paling berpengaruh di dunia.
Berikut adalah Strategi Buffet dalam berinvestasi antara lain:
- Jangan sekali kali terjun dalam dunia saham jika tak betul betul paham
- Sebelum menarget perusahaan pertama kali buatlah daftar kriteria menurut tipe anda
- bersabar
- inteligent tidak selalu menjadi faktor penentu
- Rip Van Winkle Investing
- Jangan berinvestasi saat masih ragu
- Menggali informasi tentang perusahaan yang ingin di investasi
- Jangan terlalu serakah
- Memiliki mentor yang hebat
- Jangan panik
- Tidak diwajibkan melakukan diversifikasi
- Berinvestasilah pada manajemen yang bersih
- Memiliki rencana jangka panjang
- Selalu memiliki cadangan dana
- Membeli saham di waktu yang tepat dan dilakukan sedikit demi sedikit jangan langsung di boyong
- Jual disaat timing nya tepat, misalnya ketika harganya merosot dibawah harga wajar maka lebih baik dijual.
https://www.google.com/amp/s/parahita.wordpress.com/2014/10/08/thomas-rowe-price-jr-the-icon-of-growth-investing/amp/
https://trading-education.com/101-inspirational-trading-quotes-and-what-they-mean